Minggu, 20 Februari 2011

Mengapa Wanita Menikah Senang Goda Pria Lain

By Finalia Kodrati, Mutia Nugraheni - Selasa, 18 Januari



Pria dan Wanita



VIVAnews - Saat lajang, Anda pasti dengan mudah dan tanpa beban menggoda banyak pria. Saat menikah, karena sudah memiliki komitmen, menggoda pria lain harus dihentikan.

Tetapi bagi sebagian wanita, pernikahan tidak membuat mereka lantas berhenti menggoda pria lain. Meskipun hal ini dianggap "kesalahan" tetapi ada beberapa alasan biologis dan psikologis mengapa hal itu bisa terjadi.



- Ketidakpuasan

Tampak logis bahwa wanita menikah yang menggoda pria lain merasa tidak puas dengan pernikahannya. Tetapi bukan hanya itu, menurut laporan dari majalah Time banyak wanita yang mengaku menggoda pria lain tetapi tidak ingin meninggalkan pernikahan. Itu disebabkan karena mereka hanya tidak bisa menahan getaran dan ingin mengejar perasaan gairah muda untuk menggoda dan mencari tantangan.



- Respon biologis

Kemampuan dasar untuk menggoda adalah bawaan biologis. Dorongan ini berakar dari asal-usul spesies, ketika manusia pertama harus bekerja keras untuk memastikan bahwa mereka direproduksi. Termasuk ketika seorang wanita sudah menikah, mereka masih memiliki keinginan naluriah untuk membuat diri mereka membentuk ikatan romantis.



- Tantangan

Beberapa wanita menganggap menggoda pria lain adalah sebuah tantangan. Terutama ketika mereka menggoda di depan umum, untuk mendapatkan sensasi tertentu. Ketika mereka terlibat dalam perilaku yang dilarang, justru merasa bersemangat dan tertantang pada saat yang bersamaan.



- Kebosananan

Kebosanan adalah alasan emosi yang paling sering membuat wanita menikah menggoda pria lain. Seperti dilansir "Psychology Today Magazine," ketika wanita merasa bahwa mereka telah menemukan semua yang perlu diketahui tentang pasangannya, mereka sering menjadi bersemangat untuk mencoba menggoda pria lain yang baru dikenalnya.

Untuk menjaga hal ini, Anda dan pasangan sebaiknya menjaga "misteri" agar tetap saling mengundang rasa penasaran. Sehingga, keinginan untuk menggoda pria lain bisa diredam. (umi)

Semoga pembaca dan penulis tidak termasuk dalam golongan ini..



Kamis, 17 Februari 2011

TIPS MEMULAI BISNIS RUMAH MAKAN

Bisnis rumah makan merupakan salah satu peluang usaha yang dapat dijalankan oleh ibu-ibu rumah tangga. Jangan anggap enteng peluang bisnis yang satu ini. Selain dapat dimulai dengan modal kecil, dalam sebulan pun balik modal diproyeksikan bisa terjadi.

Banyak usaha besar yang lahir dari bisnis kecil-kecilan di rumah. Sebut saja perusahaan obat-obatan terkemuka yang lahir dari bisnis yang memanfaatkan garasi rumah. Begitu pula pengakuan pendiri perusahaan kosmetik ternama yang juga memulai bisnis rumahan namun dapat bermetamorfosis hingga beromset milyaran rupiah.
Bagi ibu rumah tangga, memasak sudah menjadi ‘kewajiban’ sehari-hari. Apalagi bagi bunda yang memang hobi memasak, tentu setiap hari berusaha mencari menu baru untuk keluarga. Nah, dari hobi tersebut, kita dapat manfaatkan potensi dan bakat untuk sebuah usaha yang dapat memberikan tambahan income bagi keluarga.

Siapkan Strategi
Setiap orang butuh makan, tak heran, jika bisnis warung makan selalu tak ada matinya karena memenuhi kebutuhan primer setiap orang. Namun, memulai dan mengelola rumah makan juga tak sembarangan karena bisa-bisa berhenti di tengah jalan. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memulai usaha warung makan.

1. Tentukan menu masakan. Menu masakan juga bisa jadi keunikan dan keunggulan warung makan Anda. Misalnya, Anda bisa menawarkan menu nasi rames dengan berbagai macam pilihan lauk atau hanya menawarkan satu-dua menu yang khusus seperti soto ayam atau masakan tradisional. Sebaiknya, pilih menu yang benar-benar Anda kuasai.
2. Manfaatkan lahan rumah untuk tempat usaha. Teras atau garasi rumah Anda bisa disulap menjadi tempat usaha. Siapkan etalase kecil untuk memajang menu makanan dan tambahkan juga beberapa meja dan kursi untuk para pelanggan.
3. Siapkan perlengkapan dan peralatan penunjang. Untuk menghemat biaya, Anda dapat memanfaatkan peralatan masak yang Anda punya, tapi Anda juga perlu menyiapkan tambahan peralatan lain seperti etalase, meja, kursi, dan persediaan peralatan makan (seperti piring, gelas, sendok, garpu, tempat tisu, tempat cuci tangan).
4. Persiapan bahan baku. Bahan baku bisa didapatkan dengan bekerja sama dengan supplier sayuran dan sembako atau langsung belanja ke pasar tradisional. Pastikan kualitasnya bagus karena akan berpengaruh terhadap rasa makanan.
5. Survey pasar. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen, survey pasar dapat dilakukan, meliputi harga pasaran, pesaing terdekat, dll. Dengan demikian, Anda mempunyai gambaran dan perbandingan untuk merencanakan model usaha Anda.

Perhitungan Modal
Analisis Ekonomi

Asumsi:
- Lokasi usaha di teras rumah atau garasi rumah
- Peralatan masak menggunakan perabot yang ada di rumah

Modal awal
Etalase Rp 1.000.000,00
4 Meja dan 20 kursi plastik Rp 1.500.000,00
Peralatan makan (piring, gelas, sendok, dll) Rp 750.000,00
Peralatan lain (kotak tisu, botol kecap,dll) Rp 150.000,00 +
Total Rp 3.400.000,00

Penyusutan peralatan setelah pemakaian 2 tahun (24 bulan) :
= 1/24 x Rp 3.400.000,00 = Rp 141.700,00 /bulan

Biaya operasional per bulan
Belanja bahan baku (beras, sayur, lauk, dll)
= @ Rp 150.000,00/ hari x 30 hari Rp 4.500.000,00
Perlengkapan penunjang (tisu, tusuk gigi) Rp 150.000,00
Biaya listrik, air, dan kebersihan Rp 200.000,00
Biaya transportasi @ Rp 5.000,00 x 30 hari Rp 150.000,00
Biaya penyusutan peralatan Rp 141.700,00 +
Total Rp 5.141.700,00

Omset per bulan
Pendapatan per hari :
Rata-rata makanan per porsi Rp 7.000,00, dan minuman Rp 1.500,00/ gelas
Pendapatan makanan :
@ Rp 7.000,00 x 30 porsi = Rp 210.000,00
Pendapatan minuman :
@ Rp 1.500,00 x 50 gelas = Rp 75.000,00 +
Total pendapatan/hari Rp 285.000,00

Pendapatan per bulan
Rp 285.000,00 x 30 hari = Rp 8.550.000,00

Laba bersih per bulan
Rp 8.550.000,00 - Rp 5.141.700,00 = Rp 3.408.300,00

BEP
(modal awal : laba bersih per bulan) = ± 1 bulan

The Power of Word of Mouth
Kepuasan pelanggan terhadap kualitas makanan yang tersedia di warung makan Anda seringkali jadi sarana pemasaran yang efektif. Karena dengan kepuasan tersebut, tak jarang banyak pelanggan baru yang berdatangan sebab ingin mencoba masakan Anda. Untuk itu, jagalah kualitas masakan Anda dan terus berinovasi dengan menawarkan menu baru.

Selain kualitas makanan, ciptakan suasana nyaman di dalam warung makan Anda sehingga membuat pelanggan betah dan nikmat dalam menyantap hidangan. Setelah dirasa cukup bagus dalam pemasaran, buatlah terobosan baru dengan strategi menerima pesanan nasi kotak untuk acara-acara spesial atau paket menu menarik lainnya. InsyaAllah, dengan strategi dan rencana yang mantap, warung makan Anda akan terus langgeng. (ind/bsnsukm)

http://www.hanger-bag.com/

KISAH RASULULLAH BERBISNIS

Sebagai nabi akhir zaman, peran Nabi Muhammad SAW sangatlah sempurna, tidak hanya sebagai negarawan, tetapi peranannya sebagai pemimpin umat dan penyebar agama. Sisi lain yang kurang mendapat sorotan adalah karir beliau sebagai saudagar (entrepreneur)

Beliau mempunyai pengalaman yang pahit dilahirkan dalam keadaan yatim, ketika ayahnya sudah tiada. Pada usia enam tahun, dalam perjalanan kembali dari Yatsrib sesudah menengok makam ayahnya, Muhammad kembali kehilangan orangtua karena saat itu ibunya pun wafat. Bisa dibayangkan dalam usia enam tahun Muhammad sudah menjadi yatim piatu. Sampai usia delapan tahun 2 bulan beliau dibina dan dididik oleh kakeknya, Abdul Muthalib, seorang yang terpandang waktu itu. Usia itu sepeninggal kakeknya, diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Mulai saat itulah pemuda kecil Muhammad mulai mencari nafkah sendiri dengan menggembala kambing.

Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak oleh pamannya berdagang ke Syiria yang berjarak ribuan kilometer dari kota makkah. Perjalanan yang begitu jauh yang ditempuh oleh seorang anak berusia 12 tahun tanpa menggunakan mobil ataupun pesawat sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. Sepulang dari Syiria, Muhammad sangat sering mengadakan bisnis sampai beliau dikenal di Jazirah Arab sebagai seorang pengusaha Muda yang sukses.

Pendek kata, sebelum kenabian Rasulullah telah meletakkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan transaksi bisnis secara adil. Kejujuran dan keterbukaan Rasulullah dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan bagi seorang pengusaha generasi selanjutnya. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai dengan permintaan pelanggan sehingga tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau bahkan kecewa. Reputasi sebagai pelanggan yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik. Sejak muda, beliau selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap setiap transaksi yang dilakukan.

Di usia 25 tahun, Muhammad menikah dengan Siti Khadijah dengan mahar 100 ekor unta muda. Saya kira, di Indonesia saat ini masih sulit kita dapati pemuda yang berani memberi mahar sebanyak atau setara dengan itu.

Jadi kalau ada yang mengeluh karena terlahir dari orang miskin maka bandingkan dengan Muhammad yang terlahir tanpa ayah di sisinya. Ketika pendidikan rendah menjadi alasan, bandingkan dengan Muhammad yang tidak pernah sekolah. Dan ketika ketiadaan modal menjadi halangan, bandingkan dengan Muhammad yang tidak berbekal modal materi. Dengan begitu tidak ada satu alasan pun bagi kita untuk mengeluh.

Sikap mandiri dan tidak bergantung pada orang lain adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur sejati. Kecerdasan emosional yang dimiliki Rasulullah juga sangat baik dalam membangun sebuah jaringan. Tidak tanggung-tanggung, rekanan bisnis Rasulullah adalah para pembesar-pembesar kaum Quraisy, yang juga merupakan teman kakeknya, Abdul Muthalib. Jaringan yang dipupuknya dengan kepercayaan. Kepercayaan yang bibitnya adalah kejujuran. Buahnya lebih hebat lagi. Saudagar wanita yang cantik lagi sukses, bernama Siti Khadijah, terpesona akan sikapnya yang kemudian menjadi istrinya.


Ada dua prinsip utama yang patut kita contoh dari perjalanan bisnis Rasulullah saw. Pertama, uang bukanlah modal utama dalam berbisnis, modal utama dalam usaha adalah membangun kepercayaan dan dapat dipercaya (al-amin). money is not number one capital in business, the number one capital is trust . Kedua, kompetensi dan kemampuan teknis yang terkait dengan usaha. Beliau mengenal dengan baik pasar-pasar dan tempat-tempat perdagangan di Jazirah Arab. Beliau juga mengetahui seluk beluk aktifitas perdagangan dan bahayanya riba sehingga beliau menganjurkan jual beli dan mehapuskan sistem riba.

Prinsip-prinsip modern, seperti tujuan pelanggan dan kepuasan konsumen, pelayanan yang unggul, kompetensi, efisiensi, transparansi, persaingan yang sehat dan kompetitif semuanya telah menjadi gambaran pribadi dan etika bisnis Nabi Muhammad SAW. Semoga para pebisnis modern, dapat meneladaninya sehingga mereka bisa sukses dengan pancaran akhlak yang terpuji.

Salam Alaika Ya Rasulullaah